HAKIKAT MEDIA PEMBELAJARAN

A.                              Pembelajaran sebagai Proses Komunikasi
 Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh   pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk belajar. Pembelajaran melibatkan dua pihak, yaitu siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator. Kaitannya bahwa belajar membutuhkan interaksi, hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya didalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan).
Baik buruknya sebuah komunikasi ditunjang oleh penggunaan saluran (media) dalam komunikasi tersebut.  Karena pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media termasuk dalam media pembelajaran.

B.     Pengertian Media

          Kata “media” berasal dari bahasa latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar. Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan. Pengertian media menurut beberapa ahli:

1.   Teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Jadi media adalah perluasan dari guru (Schram, 1977).
2. Sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi perangkat kerasnya (NEA, 1969).
3.  Alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar (Briggs, 1970)
4.   Segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan (AECT, 1977).
5.   Berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Gagne, 1970).
6.    Segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar (Miarso, 1989).
7.  Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. (Gerlach dan Ely, 1971)
8.  Media adalah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses pendidikan. (Asnawir dan Basyiruddin dalam bukunya)
9.  Media pendidikan merupakan alat, metode, dan tehnik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. (Zakiah Darajat mengutip Rostiyah dkk)

Dari beberapa definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin diteruskan kepada sasaran yaitu penerima pesan tersebut. Bahwa materi yang ingin di sampaikan adalah pesan pembelajarannya serta tujuan yang ingin dicapai adalah terjadinya proses belajar mengajar.

C.    Ciri-Ciri Media Pembelajaran
Dalam buku yang berjudul Media Pembelajaran (Hujair AH Sanaky, 2011: 35)  mengemukakan tiga ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya. Ciri-ciri tersebut adalah:
1.    Ciri fiksiatif (Fixiative Property). Ciri ini menggambarkan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
2.  Ciri manipulatif (Manipulative Property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.
3.    Ciri distributif (Distributive Property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

D.    Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Menurut Daryanto dalam bukunya Media Pembelajaran ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media pembelajaran, antara lain landasan filosofis, psikologis, tekhnologis, dan empiris.
1.         Landasan Filosofis
Didalam landasan filosofis ini terdapat suatu pandangan bahwa “dengan digunakannya berbagai jenis media hasil tekhnologi baru didalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi”. Tetapi pendapat tersebut mendapatkan suatu sanggahan bahwa dengan adanya berbagai media pembelajaran, siswa dapat mempunyai banyak pilihan untuk menggunakan media yang lebih sesuai dengan karakteristik pribadinya. Dengan kata lain, siswa dihargai harkat kemanusiaannya dan diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.

2.      Landasan Psikologis
Landasan psikologis sangat penting dipertimbangkan dalam penggunaan media pebelajaran, karena persepsi siswa juga sangat mempengaruhi dalam menentukan hasil belajar. Oleh sebab itu, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi, hendaknya diupayakn secara optimal agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. Hal-hal yang perlu diperhatikan menurut Daryanto adalah:
·  Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa dan   memberikan kejelasan objek yang diamatinya.
·      Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa.

Dalam hal psikologis, anak akan lebih mudah mempelajari hal yang bersifat konkrit, ada 
beberapa pendapat dari beberapa ahli, diantaranya:
a.    Menurut Jerome Bruner, ada tiga tingkatan utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive), pengalaman piktorial atau gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (symbolic). Menurut Bruner, hal tersebut berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.
b.    Menurut Charles F. Haban, nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep. Beliau membuat jenjang berbagai jenis media mulai dari yang paling nyata ke paling abstrak.
c.    Menurut Edgar Dale, tingkatan pengalaman pemerolehan hasil belajar digambarkan sebagai suatu proses komunikasi. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan siswa dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan kedalam symbol-simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagai penerima menafsirkan symbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).

3.    Landasan Tekhnologis
Tekhnologi pembelajaran atau tekhnologi pendidikan (instructional technology/educational technology) menurut Daryanto (2010:14) adalah teori dan praktik perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, serta penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, tekhnologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi dimana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol.Teknologi pendidikan menurut AECT (Association for Educational Communication and Technology) adalah:
Teknologi pendidikan adalah proses yang komplek dan terpadu (terintegrasi) yang melibatkan manusia, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Landasan teknologi ini sangat dibutuhkan, terutama untuk memecahkan persoalan belajar manusia atau dengan kata lain mengupayakan agar manusia (peserta didik) dapat belajar dengan mudah dan mencapai hasil secara optimal. Pemecahan masalah belajar tersebut terjelma dalam bentuk semua sumber belajar atau sering dikenal dengan komponen pendidikan yang meliputi: pesan, orang atau manusia, bahan, peralatan, teknik, dan latar atau lingkungan.
Dari komponen-komponen sumber belajar dalam kawasan teknologi diatas, dua diantaranya adalah bahan dan peralatan. Walaupun tidak secara langsung media tercantum sebagai komponen sumber belajar, tetapi kedua komponen tersebut sebenarnya adalah komponen media.

4.      Landasan Empiris
Menurut sukiman dalam bukunya pengembangan media pembelajaran, agar proses belajar dapat efektif perlu juga disesuaikan dengan tipe atau gaya belajar peserta didik. Gaya belajar adalah kecenderungan orang untuk menggunakan cara tertentu dalam belajar. Secara umum ada tiga macam gaya belajar, yaitu:
a.   Visual, yaitu belajar melalui apa yang dilihat. Ciri-ciri gaya visual adalah teliti terhadap yang detail, mengingat dengan mudah apa yang dilihat, mempunyai masalah dengan instruksi lisan, tidak mudah terganggu dengan suara gaduh, pembaca cepat dan tekun, lebih suka membaca dari pada dibacakan, lebih suka metode demonstrasi dari pada ceramah, bila menyampaikan gagasan sulit memilih kata, rapih dan teratur, dan penampilan sangat penting.
b.     Auditorial, yaitu belajar melalui apa yang didengar. Ciri-ciri gaya belajar auditorial adalah bicara pada diri sendiri saat bekerja, konsentrasi mudah terganggu oleh suara ribut, senang bersuara keras ketika membaca, sulit menulis tapi mudah bercerita, pembicara yang fasih, sulit belajar dalam suasana bising, lebih suka musik dari pada lukisan, bicara dalam irama yang terpola, lebih suka gurauan lisan dari pada membaca buku humor, dan mudah menirukan nada, irama dan warna suara.
c.     Kinestetik, yaitu belajar lewat gerak dan sentuhan. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik adalah berbicara dengan perlahan, menanggapi perhatian fisik, menyentuh orang untuk mendapat perhatian, banyak bergerak dan selalu berorientasi pada fisik, menggunakan jari sebagai penunjuk dalam membaca, banyak menggunakan isyarat tubuh, tidak bisa diam dalam waktu lama, menyukai permainan yang menyibukkan, selalu ingin melakukan sesuatu, dan tidak mudah mengingat letak geografis.
Berdasakan landasan rasional empiris tersebut, pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru. Akan tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pembelajar, materi pelajaran, dan media itu sendiri.

E.     Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Tujuan penggunaan media pembelajaran adalah :
1.    Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat dan berdaya guna.
2.      Untuk mempermudah bagi guru / pendidik dalam menyampaikan informasi materi kepada anak didik.
3.   Untuk mempermudah anak didik dalam menyerap atau menerima materi yang disampaikan oleh guru.
Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang tujuan pemanfaatan media adalah:
1.      pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi,
2.      bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami,
3.      metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
4.      siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.

F.     Fungsi Media Pembelajaran
Arsyad (2002), menyebutkan dalam bukunya bahwa media memiliki empat fungsi yaitu:
1.    Fungsi atensi
Media dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan dalam materi pelajaran.
2.    Fungsi afektif
Fungsi media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa/mahasiswa ketika proses belajar mengajar berlangsung.
3.    Fungsi kognitif
Media dapat mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.    Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian konteks untuk memahami teks, membantu siswa yang lemah dalam membaca, untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

      G.    Manfaat Media
            Secara umum, media mempunyai kegunaan:
1.      Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitas.
2.      Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indera.
3.      Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung anatar murid dengan sumber belajar.
4.     Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya.
5.     Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama

Selain itu, kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton, 1985 :
1.         Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2.         Pembelajaran dapat lebih menarik
3.         Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4.         Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5.         Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6.         Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7.  Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
8.         Peran guru berubahan kearah positif.

Dalam kaitannya dengan manfaat media pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut ini:
1.  Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.
2.   Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Hal ini mengandung pengertian bahwa media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.
3.    Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media dalam pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan ajar.
4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.
5. Media pembelajaran bias berfungsi untuk mempercepat proses belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran, siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih cepat dan mudah.
6.  Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran akan tahan lama mengendap sehingga kulaitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.
7.    Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit verbalisme.

Media pembelajaran juga memiliki nilai dan manfaat sebagai berikut :
1.      Membuat konkrit konsep-konsep yang abstrak.
2.     Menghadirkan objek-objek yang terlalu berbahaya atau sukar didapat dalam lingkungan   belajar.
3.      Menampilkan objek yang terlalu besar atau kecil.
4.      Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat atau terlalu lambat.

H.    Jenis-Jenis Media Pembelajaran
1.         Media grafis
                Media grafis termasuk media visual. Sebagai halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyallurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai dalam media ini adalah indra penglihatan.  Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Simbol tersebut perlu difahami benar artinya agar proses penyampaian pesan dapat efisien. Contoh  media grafiis: gambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, peta, poster.
2.      Media audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran. Pesan disampaikan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal(lisan) maupun non verbal. contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa, dll.
3.      Media proyeksi diam
Media ini mempunyai persamaan dengan media grafis dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Selain itu bahan-bahan grafis banyak sekali dipakai dalam media proyeksi diam. Perbedaannya ialah apabila media grafis dapat langsung interaksi dengan penerima pesan media, tetapi media proyeksi diam harus diproyeksikan dengan proyektor agar dapat dilihat oleh sasaran terlebih dahulu. Ada kalanya media jenis ini disertai dengan rekaman audio, atau hanya visual saja. Contoh media ini ialah film bingkai,film rangkai, overhead proyektor, proyektor opaque, mocroprojection.
4.      Media audio visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio visual diam, dan media audio visual gerak.
a.   Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b.    Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.
5.      Permainan/game
Permainan yang dimaksud disini adalah permainan yang memiliki unsur edukatif, seperti contoh game tes IQ, tes toefl, dan lain sebagainya.
6.      Multimedia
Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Multimedia saat ini sinonim dengan format computer based yang mengombinasikan teks, grafis, audio, bahkan video ke dalam satu penyajian digital tunggal dan koheren (berhubungan). Salah satu jenis multimedia adalah komputer.

I.       Klasifikasi Media Pembelajaran
     1.      Media cetak
     a. Buku-buku atau buku pelajaran yang sudah beredar di toko buku, atau buku pelajaran yang khusus ditulis dan kembangkan sendiri.
     b. Panduan belajar bagi siswa-khusus di kembangkan untuk mendampingi buku pelajaran.
       c. Kliping Koran/majalah/artikel/tulisan lepas tentang mata pelajaran yang di susun sendiri
      d. Poster, peta, label, gambar-gambar cetak, foto, grafik, formulir, brosur, pamflet, yang diperlukan untuk memperjelas konsep/teori/prinsip/prosedur yang disajikan dalam bahan ajar.
     e.    Lembar kegiatan siswa – khusus dikembangkan untuk memandu siswa melakukan latihan,  tugas, praktek, praktekum, dan digunakan untuk melengkapi buku pelajaran.
     2.    Media audio/visual
     a.    Kaset audio/CD audio
     b.    Siaran radio (radio broadcasts)
     c.    Slide (film bingkai) dan Film
     d.   Kaset video/CD video
     e.    Tayangan TV (TV broadcasts)
     f.     Video interaktif
     g.    Pembelajaran berbantuan komputer    (simulasi, Computer Assisted Instruction)
              Pemanfaatan media audio/visual biasanya dilengkapi dengan lembar kegiatan siswa yang memandu siswa untuk memanfaatkan media audio/visual dalam proses belajarya.
     3.      Media Praktek/Demonstrasi
      a.    Flora atau fauna asli yang ada di sekitar sekolah Model atau realia
      b.    Laboratorium dan peralatannya
     c.    Alat atau model yang dibuat guru bersama siswa dari material atau barang bekas yang tersedia di sekitar sekolah
      d.   Alat atau model yang tersedia di toko (alat-alat musik, dll.)
   e.    Laboratorium alam (hutan atau kebun buatan, kebun raya, sawah, kolam, kandang ternak, dll.)
    f.     Laboratorium yang ada di sentra industri pabrik, atau perusahaan Herbarium buatan siswa
      g.    Pasar
      h.    Museum
     4.      Media lainnya
  a. Game atau perangkat permainan yang dijual di toko, seperti scrabbles untuk mengajarkan vocabulary bahasa  Inggris,   kartu   tambah-kurang   kali-bagi, flashcard, permainan memori, monopoli, atau game dalam bentuk program komputer, dan lain-lain.
     b.    Game atau perangkat permainan yang dibuat sendiri oleh guru dan atau siswa.

J.      Kelebihan dan Kekurangan dalam Media Pembelajaran
      1.   Media Audio
                  Media audio adalah media untuk menyampaikan materi pelajaran dengan melalui   
          rekaman suara, dan menggunakan indera pendengaran. Jenis media audio antara lain:
     a.    Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara)
Kelebihan radio antara lain :
·       Harganya relatif murah dan variasi programnya lebih banyak daripada TV.
·      Sifatnya mudah dipindahkan (mobile). Radio dapat dipindah-pindahkan dari satu ruang ke ruang lain dengan mudah.
·      Jika digunakan bersama-sama dengan alat perekam, radio bisa mengatasi problem jadwal.
·       Radio dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
·    Dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Sambil mendengarkan, siswa boleh menggambar, menulis, melihat peta, menyanyi, maupun menari.
Kekurangan radio antara lain :
·         Sifat komunikasinya hanya satu arah.
·         Biasanya siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrolnya.
·         Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah. Integrasi siaran radio ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas seringkali menyulitkan

     b.    Alat perekam pita magnetik (tape recorder)
Tape Recorder menurut Sudjana (1994: 129) adalah sebuah bahan pengajaran yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran.perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Kelebihan alat perekam antara lain :
·     Mempunyai fungsi ganda yang efektif sekali, dapat untuk merekam, menampilkan rekaman, dan juga menghapusnya. Playback dapat segera dilakukan setelah rekaman selesai pada mesin yang sama.
·         Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume.
·         Rekaman dapat dihapus secara otomatis dan pitanya bisa dipakai lagi.
·   Pita rekaman dapat digunakan sesuai jadwal yang ada. Guru dapat secara langsung mengontrolnya.
·         Program kaset dapat menyajikan kegiatan-kegiatan/ hal-hal di luar sekolah.
·    Radio tape (tape recorder) telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dalam rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman). Karena harga yang cenderung terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan.
·         Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi dan pesan pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
·      Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian, atau merekam pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio.
·      Rekaman memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatkan keterampilan mengucapkan, membaca, mengaji, atau berpidato.
·         Pengoperasian radiotape (tape recorder) relatif mudah.
Kekurangan alat perekam antara lain :
·     Daya jangkaunya terbatas. Jika radio sekali disiarkan dapat menyiarkan kepada pendengar yang massal di tempat-tempat yang berbeda, program kaset hanya terbatas di tempat program disajikan.
·         Biaya pengadaan bila untuk sasaran yang banyak jauh lebih mahal.
·        Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan atau informasi itu berada di tengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama untuk menemukannya, apalagi jika radiotape tidak memiliki angka-angka penuntun putaran pitanya.
·        Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda dengannya.

     c.    Laboratorium Bahasa
Kelebihan laboratorium bahasa ;
·      Untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran.
Kekurangan laboratorium bahasa:
 ·      Pengadaan laboratorium bahasa cenderung memakan banyak baiaya.

     d.   Video
Video adalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak.
Kelebihan video antara lain :
·       Dapat menarik perhatian dari periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya.
·    Dengan alat perekam pita video, sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.
·     Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan perhatian pada penyajiannya.
·       Menghemat waktu, dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
·       Ruangan tidak perlu digelapkan pada waktu penyajiannya.
·  Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktik, dll.
·    Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.
·      Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.
·       Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang  
      heterogen maupun perorangan.
Kekurangan video antara lain :
·       Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktikkan.
·      Sifat komunikasinya yang satu arah harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
·       Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
·       Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.
·       Pengadaan video umumnya memerlukan biaya mahal dan waktu yang banyak.
·  Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali jika video itu dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

2.      Media Permainan
Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula.
Kelebihan permainan antara lain :
·      Permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang menghibur.
·      Permainan memungkinkan adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar.
·      Permainan dapat memberikan umpan balik langsung.
·      Permainan memungkinkan penerapan konsep-konsep atau peran-peran ke dalam situasi dan peranan yang sebenarnya dalam masyarakat.
·      Permainan bersifat luwes. Permainan dapat dengan mudah dibuat dan diperbanyak.
Kekurangan permainan antara lain :
·  Memakan waktu yang lama karena asyik, atau karena belum mengetahui aturan pelaksanaan.
·  Dalam mensimulasikan situasi sosial permainan cenderung terlalu menyederhanakan konteks sosialnya sehingga tidak mustahil siswa justru memperoleh kesan yang salah.
·     Kebanyakan permainan hanya melibatkan beberapa orang siswa saja padahal keterlibatan seluruh siswa/ warga belajar amatlah penting agar proses belajar bisa lebih efektif dan efisien.

3.      Media Multimedia
Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Multimedia saat ini sinonim dengan format computer based yang mengombinasikan teks, grafis, audio, bahkan video ke dalam satu penyajian digital tunggal dan koheren (berhubungan). Salah satu jenis multimedia adalah komputer.
Kelebihan komputer antara lain :
·     Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran, karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual, tidak pernah lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar dalam menjalankan intruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan.
·  Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan, melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik, warna, dan musik yang dapat menambah realisme.
·   Kendali berada di tangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya. Dengan kata lain, komputer dapat berinteraksi dengan siswa secara perorangan, misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban.
· Kemampuan merekam aktivitas siswa selama melakukan suatu program pembelajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau.
· Dapat berhubungan dengan, dan dapat mengendalikan peralatan lain seperti compact disc, video tape, dan lain-lain dengan program pengendali dari komputer.
Kekurangan komputer antara lain :
· Meskipun harga perangkat keras cenderung semakin menurun (murah), pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
· Untuk menggunakan komputer diperlukan ketrampilan dan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang komputer.
·  Keragaman model komputer (perangkat keras) sering menyebabkan program atau (software) yang tersedia untuk satu model tidak cocok (kompatibel) dengan model lainnya.
·    Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa, sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
·  Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil. Untuk kelompok yang besar diperlukan tambahan peralatan lain untuk memproyeksikan pesan- pesan di monitor ke layar lebih lebar.

4.      Media visual yang tidak diproyeksikan
Media visual ini tidak tembus cahaya (non transparan), maka tidak dapat dipantulkan pada layar, contohnya antara lain :
a.    Gambar mati atau gambar diam (still picture)
Gambar dapat menunjukkan kepada pembelajar suatu tempat, orang, dan segala sesuatu dari daerah yang jauh dari jangkauan pembelajar sendiri, baik dari waktu yang telah lalu, maupun gambaran tentang kehidupan yang akan datang. Contoh gambar antara lain : illustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram, grafik, dan peta datar.
Kelebihan gambar antara lain :
·      Dapat menterjemahkan ide-ide abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata.
·      Banyak tersedia dalam buku-buku, sehingga mudah diperoleh
·      Sangat mudah dipakai karena tidak membutuhkan peralatan.
·      Relatif tidak mahal.
·      Dapat dipakai untuk berbagai tingkat pelajaran dan bidang studi.
·      Kekurangan gambar antara lain :
·      Kadang-kadang terlampau kecil untuk ditunjukkan di kelas yang besar.
·  Gambar mati adalah gambar dua dimensi. Untuk menunjukkan dimensi yang ketiga (kedalaman benda), harus digunakan satu seri gambar dari objek yang sama tapi dari segi yang berbeda.
·      Tidak dapat menunjukkan gerak.
·   Pembelajar tidak selalu mengetahui bagaimana membaca (menginterpretasikan) gambar.

b.      Media Pajang
Media pajang adalah media yang digunakan untuk menyampaikan pesan informasi di depan kelompok kecil. Media ini meliputi : papan tulis hitam (blackboard), papan tulis putih (white board), papan magnetik, papan kain (papan flanel), papan bulletin, papan peragaan, papan tetap, dan papan tempel.
Kelebihan media pajang antara lain :
·      Bermanfaat di ruang manapun tanpa harus ada penyesuaian khusus.
· Pemakai dapat secara fleksibel membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
·      Mudah dipersiapkan dan materinya mudah digunakan.
·      Fasilitas papan tulis atau white board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
Kekurangan media pajang antara lain :
·      Terbatas penggunaannya pada kelompok kecil.
·  Memerlukan keahlian khusus dari penyajinya (apalagi jika memerlukan penjelasan verbal)
·  Mungkin tidak dianggap penting jika dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
·    Pada saat menulis di papan, guru membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana dan pengelolaan kelas.

c.       Media cetak
Media cetak meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi.Di samping buku teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun, majalah, penuntun belajar, penuntun instruktur, brosur (newsletter), dan teks terprogram.
Kelebihan media cetak antara lain :
·     Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi pelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa, baik yang cepat maupun lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu.
·      Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetak, siswa akan mengikuti pikiran secara logis.
·     Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal lumrah, dan ini dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format, verbal dan visual.
·   Khusus pada teks terprogram, siswa akan berpartisipasi dengan aktif karena harus memberi respons terhadap pertanyaan dan latihan yang disusun, siswa dapat segera mengetahui apakah jawabannya benar atau salah.
·  Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu, materi tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
Kekurangan media cetak antara lain :
·      Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
·  Biaya pencetakan akan mahal apabila ingin menampikan ilustrasi, atau foto yang berwarna-warni.
·      Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.
·    Pembagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan membosankan siswa.
·   Umumnya media cetakan dapat membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif, misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan. Jarang sekali, jika ada, media cetakan terutama teks terprogram yang mencoba menekankan perasaan, emosi, atau sikap.
·      Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang.

5.      Media audio-visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Kelebihan Media Audio Visual :
·      Pemakaiannya tidak membosankan,
·      Hasilnya lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami.
Kekurangan Media Audio Visual :
·      Pelaksanaanya perlu waktu yang cukup lama
·      Pelaksanaanya memerlukan tempat yang luas
·      Biayanya relatif lebih mahal
·      Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media   audio visual cenderung tetap di tempat

            K.    Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
1.    Alasan Teoritis Pemilihan Media
             Media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan, oleh karena itu media identik dengan guru. Itu artinya proses pemilihan media sangat penting sebab kedudukannya menunjang keberhasilan pembelajaran.
             Kedudukan media dalam pola pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan sistem pembelajaran. Yang menjadikan alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media karena penggunaan media akan meningkatkan kebermaknaan hasil belajar. Media yang dapat digunakan diantaranya OHP, TV, Slide Projector, Multi Media Projector,dsb.
2.    Alasan Praktis Pemilihan Media
       Menurut Arif Sadirman (1996:84) penyebab orang memilih media  diantaranya:
                            a.     Demonstration. Media dapat digunakan sebagai alat untuk mendemonstrasikan alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan, dan lain-lain. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran.
                           b.     Familiarity. Pengguna media pembelajaran menggunakan media tersebut karena merasa sudah menguasainya.
                            c.     Clarity. Guru menggunakan media pembelajaran untuk lebih memperjelas pesan pembelajaran dalam memberikan penjelasan yang lebih konkret.
                           d.     Active Learning. Guru menggunakan media ini sebab dapat mempengaruhi efektivitas program belajar mengajar dan siswa ikut berperan secara aktif baik secara fisik, mental maupun emosional.

L.      Kriteria Pemilihan Media
a.    Kriteria Pemilihan Media
                           1.     Kriteria pertama, kesesuaian dengan tujuan (instructional goals). Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dengan tujuan ini dapat dianalisis media apa yang dapat dipergunakan.
                           2.     Kriteria kedua, kesesuaian dengan pembelajaran (instructional content). Bahan atau kajian yang akan diajarkan dalam program pembelajaran tersebut dapat menentukan media yang dipergunakan.
                           3.     Kriteria ketiga, kesesuaian dengan karakteristik pebelajar atau siswa. Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karaktreistik siswa atau guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan cirri media yang digunakan.
                           4.     Kriteria keempat, kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatu media yang disukai atau bagus, namun yang memiliki fungsi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
                           5.     Kriteri kelima, kesesuaian dengan gaya belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian media harus didasarkan atas kondisi psikologis siswa. Ada siswa yang mudah memahami tipe visual, auditif, dan sebagainya.
                           6.     Kriteria keenam, kesesuian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pe ndukung, dan waktu yang tersedia. Bagus atau tidaknya sebuah media didukung oleh fasilita dan waktu yang tersedia agar lebih efektif.
b.        Kriteria Khusus Pemilihan Media
                       1.          Access : media yang tersedia harus mudah didapatkan dan dapat dimnafaatkan oleh murid.
                       2.          Cost : harga suatu media harus sesuai dengan apek manfaatnya.
                       3.          Tecnologi : teknologinya tersedia dan mudah untuk dipergunakan.
                       4.          Interactivity : media dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktifitas.
                       5.          Organization : media harus me ndaoat dukungan dari pimpinan sekolah atau yayasan.
                       6.          Novality : kebaruan dari media harus menjadi pertimbangan sebab media yang lebih baru biasanya lebih menarik bagi siswa.

M.    Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran
a.       Format Pemilihan Media
                          Menurut Arif Sadirman ( 1996:87) format pemilihan media yaitu:

                                1.     Format flowchart : menjelaskan proses pemilihan media dengan mengikuti alur/flow dengan system pengguguran sampai pada suatu keputusan akhir membeli atau tidak media tersebut.
                                2.     Format matrix : format ini berbentuk kolom yang mangaitkan atau mencocokan satu variabel dengan variabel lainnya (sifat, kelebihan, fungsi, kegunaan, dan lain-lainnya).
                                3.     Format checklist : kita tinggal memberikan penilaian dengan member tanda dan nilai pada rentang penilaian media.
b.      Prosedur Pemilihan Model Assure
                                1.     Analisis learner characteristics : tahap pertama melakukan analisis terhadap karakteristik siswa yaitu karakteristik umum (berkaitan dengnan usia dan pengalamn belajar, latar belakang keluarga, social budaya dan ekonomi) dan karakteristik khusus (pengetahuan, skill, dan kelakuan siswa).
                                2.     State Objettives : langkah selanjutnya menentukan tujuan pembelajaran atau kompetisi yang diharapkan tercapai.
                             3.     Select, modify or design material : selanjutnya pemilihan media, memodifikasi media yang sudah ada atau merancang sesuai kebutuhan
                                4.     Utilitize materials : setelah media dipilih sesuai dengan karakteristik siswa dan tujuan pembelajar n, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan media dalam pembelajaran.
                                5.     Require learner response : selanjutny aperlu diamti respon siswa terhadap penggunaan media tersebut, apakah dapat dipahami, dimengerti dan memudahkan siswa atau tidak.
                                   6.     Evaluate : tahap akhir adalah melakukan evaluasi yang merupakan suatu proses membuat keputusan suatu objek.
c.    Prosedur Pemilihan Model Anderson
                           1.     Menentukan karakteristik pesan yang akan disampaikan, apakah berupa fakta, konsep, gagasan, hokum, teori dan sebagainya.
                           2.     Mengkaji bagaiman metode yang tepat sesuai karakteristik pesan pembelajaran.
                          3.     Menganalisis pesan pembelajaran lebih operasional (terutama kaitannya dengan karakteristik tujuan)
                           4.     Menentukan media yang cocok sesuai dengan tujuan dan karakteristik siswa.
                        5.     Melakukan evaluasi untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan media yang dimilki.
                           6.     Melakukan perencanaan untuk pengrmbangan dan produksi media.
N. Urgensi Media Pembelajaran
Dalam tahun-tahun belakangan ini telah terjadi pergeseran paradigma dalam pembelajaran ke arah paradigma konstruktivisme. Menurut pandangan ini bahwa pengetahuan tidak begitu saja bisa ditransfer oleh guru ke pikiran siswa, tetapi pengetahuan tersebut dikonstruksi di dalam pikiran siswa itu sendiri. Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar bagi siswa (teacher centered), tetapi yang lebih diharapkan adalah bahwa pembelajaran berpusat pada siswa (student centered).
Dalam kondisi seperti ini, guru atau pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator pembelajaran. Jadi, siswa atau pebelajar sebaiknya secara aktif berinteraksi dengan sumber belajar, berupa lingkungan. Lingkungan yang dimaksud (menurut Arsyad, 2002) adalah guru itu sendiri, siswa lain, kepala sekolah, petugas perpustakaan, bahan atau materi ajar (berupa buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video, atau audio, dan yang sejenis), dan berbagai sumber belajar serta fasilitas (OHP, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat-pusat sumber belajar, termasuk alam sekitar).
Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (siswa/pebelajar atau mungkin juga guru). Penyampaian pesan ini bisa dilakukan melalui simbul-simbul komunikasi berupa simbul-simbul verbal dan non-verbal atau visual, yang selanjutya ditafsirkan oleh penerima pesan (Criticos, 1996).
Berdasarkan batasan-batasan mengenai media seperti tersebut di atas, maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

           



DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Ed. Revisi. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
Daryanto. 2011. Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Usman, M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.
Novitasari, Arsita. 2014. Media Pembelajaran. Diambil dari: http://arsitanovitasari.blogspot.com/2014/01/media-pembelajaran.html. Diakses pada Hari Jumat, 31 Agustus 2018 pukul 21:10
Rahman, Ali. 2011. Karakteristik Media Pembelajaran. Diambil dari:
http://maoapaadadisini.blogspot.com/2011/10/karakteristik-media-pembelajaran. Diakses pada hari Jumat, 31 Agustus 2018 pukul 21.40



Komentar